Mosquito MAV. Gambar: networkworld.com
Nyamuk ini bukan nyamuk biasa. Ini adalah Mosquito Micro Air Vechile (MAV), yang merupakan jenis Unmanned Aerial Vehicles
(UAV). Jika saya sederhanakan dalam bahasa Indonesia sehari-hari,
nyamuk ini adalah robot yang bisa terbang, yang masuk dalam kelompok
pesawat terbang tanpa awak berukuran mikro. Pesawat terbang tanpa awak
berukuran lebih besar yang sering kita dengar disebut-sebut, adalah
Drone.
Mosquito MAV adalah salah satu dari Cyborg Insect Drones yang
telah dikembangkan, dimana sebelumnya MAV yang berukuran lebih besar,
seukuran lalat diperkenalkan oleh US Air Force pada tahun 2007.
Micro Drone. Gambar : networkworld.com
Unmaned Aerial Vehicles, sebagaimana namanya, adalah peralatan pesawat
tanpa awak yang digunakan untuk mendukung kerja angkatan bersenjata.
Biasanya dilengkapi dengan camera, microphone dan senjata.
Mosquito Drone pada gambar pertama, memiliki jarum suntik yang dapat
mengambil sample DNA, secara bersamaan menyuntikkan RFID-chip (Radio Frequency Identification)
ke dalam tubuh manusia. RFID adalah perangkat yang menggunakan
frekwensi radio untuk mentransfer data, mengidentifikasi dan melacak
objek. Jadi, sekali tubuh anda ditanami RFID, maka keberadaan anda dapat
dipantau dari mana saja.
Dengan kemampuan mengambil sampel DNA dan menyuntik, maka micro drone dapat digunakan sebagai biological weapon.
Pengendalian jarak jauh micro drone juga dapat dilakukan dengan baik.
Micro drone mampu terbang dengan berbagai formasi, dan dapat
diterbangkan di medan yang sulit, tanpa bertabrakan atau menabrak objek
rintangan. Videonya dapat dilihat di sini.
Sebuah teknologi yang sangat berbahaya sekaligus mengagumkan.
0 Komentar:
Posting Komentar